Fana Fi Allah, Fana Fi Rasul, Fana Fi Syeihk

Fana Fi Allah (Fanafillah) adalah Seorang hamba lebur dirinya (fana) tenggelam kepada Allah, Hamba yang fana akan melihat bahwa segalanya tiada, tiada lagi rasa dan kelihatan ada dirinya, yang kelihatan ada hanya Allah Ta’ala semata-mata. 

Menfanakan diri kepada Allah sebenarnya ialah meniadakan atau menafikan segala sesuatu termasuk dirinya sendiri sehingga yang benar-benar wujud atau isbat hanya Allah semata-mata.

Seseorang yang ingin fana fi Allah (fanafillah) terlebih dahulu harus fana fi Rasul. Tidak ada yang akan bertemu Allah sebelum fana ke dalam diri Rasul, Setelah fana ke dalam Diri Syeihk (Mursyid) salik baru ke maqam  Fana fi Rasul. 

Fana Fi Rasul adalah Fananya seseorang (salik) kepada Rasulullah saw. Ini terjadi ketika si salik hatinya diliputi dan terserap oleh rasa cinta yang amat mendalam  dan meluap-luap terhadap Nabi Muhammad Saw. cintanya kepada Nabi melebihi cintanya kepada dirinya sendiri. Seseorang yang hatinya penuh dengan rasa kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw. di atas segalanya, mereka inilah orang yang sudah mencapai Tahapan Fana Fi Rasul yaitu leburnya hati karena rasa kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw.

Seorang yang ingin fana fi Rasul perlu meneladani hidup Rasulullah Nabi Muhammad, Agar dapat menyatu dengan Hakikat Rasulullah, Fana fi Rasul ialah menyatu dengan hakikat Baginda Nabi Muhammad, Sehingga sangat mencintai Sang Nabi Rasulullah, sampai dirinya pun lebur dalam cinta dan peneladanan kepada beliau. 

Untuk sampai ke maqam fana fi Rasul wajib terlebih dahulu harus berguru kepada Syeihk Mursyid / Murabbi, Setelah fana fi Syeihk barulah ke fana fi Rasul. 

Fana fi Syeihk adalah Seseorang yang fana akan tenggelam kepada Syeihknya, sehingga akan sentiasa merasakan bahwa Syeikhnya senantiasa ada di dalam dirinya dalam setiap pergerakan dan perkataannya. Salik (murid) yang fana kepada Syeihknya akan melihat atau merasakan segala perbuatannya adalah perbuatan Syeihknya, bahkan salik (murid) dapat melihat atau merasakan wajah Syeikhnya ada pada segala sesuatu. Ini terjadi apabila dzikir rabitah ghalib ke atas seorang Salik (murid) yakni dirinya sudah tenggelam dengan dzikir rabitah.

Fana fi Syeikh berarti meletakkan segala urusan perjalanan Keruhaniannya pada tangan Syeikhnya dan bersedia menuruti segala anjuran, teguran, nasihat dan tunjuk ajar dari Syeikhnya. Fana Fi Syeikh akan membawa seseorang murid itu ke arah ketaatan terhadap Syeikhnya yang dianggap sebagai pemimpin dan pembimbing Ruhani bagi murid. 

Seseorang salik (murid) yang fana fi syeikhnya sempurna, akan di bimbing kepada kesempurnaan Syari’at, Tariqat, Haqiqat, dan Makrifat, juga akan dikenalkan dengan Ruh Rasulullah atau Haqiqat Muhammadiyah yaitu Nur Muhammad, sehingga Salik (murid) itu nantinya dapat tenggelam dalam lautan fana fi Rasul. 

Para Masyeikh menyatakan bahwa fana fi Syeikh adalah Muqaddimah bagi fana fi Rasul dan fana fi Allah. Setelah mencapai fana fi Syeikh, Salik (murid) perlu menuju fana fi Masyeikh terlebih dahulu dan seterusnya fana fi Rasul.

Fana fi Masyeikh berarti seseorang salik (murid) yang sudah mulai patuh pada Syeikhnya, maka hendaklah dia turut mematuhi sekalian Para Masyeikh dalam Silsilah karena segala limpahan Ruhaniyah dan Faidhz adalah datang menerusi pertalian Bathin mereka yang kukuh sehinggalah kepada Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Saw.

Para Masyaikh adalah orang-orang yang menuruti kehidupan dzahir dan Bathin Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Saw. Mengasihi mereka berarti mengasihi Baginda Nabi Muhammad Rasulullah Saw. karena Para Masyaikh adalah Para ‘Alim ‘Ulama dan mereka adalah Pewaris Nabi hingga ke hari Qiyamat. Para Masyaikh adalah orang-orang yang terdahulu menjalani kehidupan Tariqah Tasawwuf dan jasad mereka telah fana manakala ruh mereka kekal Baqa di sisi Allah SWT. Mereka adalah orang yang hidup dan matinya berada atas jalan Allah, berjuang untuk menegakkan Kalimah Allah yang Agung. Fana fi Masyaikh adalah pintu jalan untuk menuju fana fi Rasul. 

Jadi seseorang (salik) yang ingin makrifatullah mulailah dahulu dari belajar kepada Syeihk Mursyid agar dapat fana fi Syeihk. 

Carilah Syeihk Mursyid yang sanad ilmunya atau silsilah ilmunya bersambung hingga kepada Rasulullah karena Syeihk Mursyid tersebutlah pewaris sejati Rasulullah Nabi Muhammad saw. 


Rasulullah bersabda; “Hendaklah engkau selalu bersama Allah. Jika tidak mampu, berusahalah selalu bersama orang-orang yang dekat dengan Allah. Karena sesungguhnya orang itulah yang akan menyampaikanmu kepada Allah.” (HR. Abu Daud)

Wassalam.

Salam Makrifatullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Selamat datang di web blog saya, silakan beri sebuah komentar anda sebagai tanda kehadiran atau komentar yang sesuai artikel, yang tentunya komentar sopan dan santun yang sesuai isi artikelnya"

Postingan Populer

Postingan Lainnya

Mari Menemui Allah

Nabi Muhammad ( Rasulullah)   bersabda bahwa Allah berfirman: “Apabila hamba-Ku ingin menemui-Ku, Akupun ingin menemui-nya dan bila ia engga...