Pasal Tentang Anasir

 Pasal Tentang Anasir

  • Anasir ALLAH                  : Dzat, Sifat, Asma, Af’’al
  • Anasir MUHAMMAD          : Awal, Akhir, Dzahir, Batin
  • Anasir HAMBA                     : Rahasia, Nyawa, Hati, Tubuh
  • Anasir ADAM                       : Api, Angin, Air, Tanah
  • Anasir BAPAK                      : Urat, Tulang, Otak, Sumsum
  • Anasir IBU                            : Bulu, Kulit, Darah, Daging

Meng-Esa-kan Allah Dalam Ragam Diri

  • Awal Muhammad itu Nurnya
  • Akhir Muhammad itu Ruhaninya
  • Dzahir Muhammad itu Rupanya
  • Batin Muhammad itu Dzatnya


Uraian

Rahasia hamba itu Batin Muhammad

Batin Muhammad itu Dzat Allah

Dzat Allah itu Rahasia hamba

Nyawa hamba itu Awal Muhammad

Awal Muhammad itu Sifat Allah

Sifat Allah itu Nyawa hamba

Hati hamba itu Akhir Muhammad

Akhir Muhammad itu Asma Allah

Asma Allah itu Hati hamba

Tubuh hamba itu Dzahir Muhammad

Dzahir Muhammad itu Af’’al Allah

Af’’al Allah itu Tubuh hamba


Note

Muhammad yang dimaksudkan disini ialah Diri kita yang bathin

Kemudian Hamba yang dimaksudkan disini Muhammad jua. 

Karena Tubuh, Hati, Nyawa dan Rahasia telah fana. 

Setelah Muhammad fana kepada Af'al, Asma, Sifat, Dzat. 

Maka nyatalah pada kita bahwa; Muhammad itu Allah jua.

 Diri dzahir dan batin kita sebenarnya hanyalah kenyataan 

 daripada Dzat, Sifat, Asma dan Af'al Allah jua

 Maka pahamlah kita bahwa; Allah itu Esa pada Dzat-Nya, 

 Esa pada Sifat-Nya, Esa pada Asma-Nya, Esa pada Af'al-Nya.

Seperti yang dijelaskan dalam Artikel sebelumnya baca disini Lamaujudun Bihaqqin Illallah



Wassalam.

Salam Makrifatullah.


Lamaujudun Bihaqqin Illallah

Tiada wujud yang sebenar-benarnya kecuali wujud Allah (Lamaujudun Bihaqqin Illallah)wujud yang ada hanya wujud Allah Yang Maha Esa, Esa Af'al, Esa Asma, Esa Sifat dan Esa Dzat-Nya. Hakikat sekalian 'alam termasuk diri kita adalah Allah Ta'ala. Segala-galanya atau segala sesuatu adalah mahkluk ciptaan Allah yang pada hakikatnya adalah tidak ada. Karena yang ada hanya Allah saja, Segala-galanya hanya Allah, dari sebelumnya, pada masa sekarang, dan masa yang akan datang, selama-lamanya hanya ada Allah Ta'ala.

Firman Allah: ''Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Dzahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu''. (QS. Al-Hadid 3)

Allah Maha Ada, Maha Segalanya dan Maha Dari Segalanya, Maha Sempurna. Di dalam firman Allah tersebut, Allah telah memberitahukan bahwa Allahlah segala-galanya, Allahlah semuanya; Yang awal, yang akhir, yang dzahir dan yang batin kesemuanya ialah Allah.

Yang awal yaitu Dzat Allah

Yang akhir yaitu Asma' Allah 

Yang dzahir yaitu Afa'al Allah dan 

Yang batin yaitu Sifat Allah

Kalau disusun mengikut susunan ialah:

Kenyataan Dzat Allah yaitu Dialah yang Awal

Kenyataan Sifat Allah yaitu Dialah yang Batin 

Kenyataan Asma' Allah yaitu Dialah yang Akhir 

Kenyataan Afa'al Allah yaitu Dialah yang Dzahir 

Foto Sunan Kali Jaga menfanakan diri

Kemudian yang dikatakan simbol bagi Dzat Allah ialah huruf Alif di mana sifat Dzat itulah yang bernama Muhammad (Nur Muhammad), yang kemudian menjadi Ruh bagi semesta 'alam. Ia pula yang disebut Ruh idhafi kepada manusia, bertempat di dalam jantung, di dalam fu'ad yang hidup pada kita yang berkata-kata di dalam badan kita.

Yang bernama Allah itu ialah: Dzat, Sifat, Asma, Af'al.

Alif yaitu : Dzat

Lam awal yaitu : Sifat

Lam akhir yaitu : Asma 

Ha yaitu : Af’al

Huruf; AlifLam awal, Lam akhir, Ha, Ketika keempat huruf itu digabung ''Alif, Lam, Lam, Ha'', maka membentuk asma (nama) Allah, itulah letak asma' Nya itulah yang bernama Allah.

Alif itu Dzat bagi Allah yang menjadikan rahasia bagi Muhammad dan menjadikan Cahaya kepada kita.

Lam awal itu Sifat bagi Allah menjadikan tubuh kepada Muhammad dan menjadikan Ruh kepada kita.

Lam akhir itu Asma bagi Allah menjadikan ilmu bagi Muhammad dan menjadikan Hati bagi kita.

Ha itu Af‛al bagi Allah menjadikan kelakuan pada Muhammad dan menjadikan jasad pada kita.

Firman Allah: "Dan pada bumi ada tanda-tanda (yang membuktikan keesaan dan kekuasaan Allah) bagi orang-orang (yang mahu mencapai pengetahuan) yang yakin.'' (QS. Az-Zariyat 20)

Firman Allah: ''Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?'' (QS. Az-Zariyat 21)

Diri kita dan seluruh 'alam (ciptaan) adalah kenyataan Dzat, Sifat, Asma' dan Af'al Allah.

Apabila kesemuanya Allah, tidak ada lagi selain dari Allah.

La ilaha illallah; Tiada ada hanya Allah, Tiada sesuatu yang ada hanya Allah, Tiada menyerupai Allah dengan segala sesuatu, Allah saja yang bersifat ada, kita dan selain dari Allah tidak mempunyai sifat ada sendiri.

Adanya diri dan ada selain dari Allah sebenarnya sedang menyatakan ada Allah.

Ada diri sendiri dan ada selain dari Allah adalah sebagai tanda dan ayat-ayat yang sedang menerangkan ada Allah, bukan menunjukkan ada diri sendiri dan ada selain dari Allah.

Allah berfirman: “Aku ini perbendaharaan tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal, kemudian Aku menciptakan makhluk-Ku, dengan Allah-lah mereka mengenal Aku”.(Hadits Qudsi)

Allah berfirman: ''Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku (mengabdilah hanya pada-Ku), dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.''(QS: Thaha 14)

Wassalam.

Salam Makrifatullah.

Mengenal Allah Lebih Dalam

Arti Esa

Qul Huwallahu Ahad.

Allah Maha Tunggal, Esa, Satu tiada berbilang.

Segala sesuatu atau sekalian 'alam atau sekalian makhluk dijadikan oleh Tuhan berada didalam ke Esa an dan keberadaan Tuhan. Makhluk bukan bahgian dari Tuhan. Tuhan tetap Tuhan, makhluk tetap makhluk selamanya. Tetapi mahkluk berada didalam ke Esa an dan keberadaan Tuhan.

Allah (Tuhan) itu Esa dan meliputi semesta alam, jadi bukan Allah yang berada di dalam alam tetapi alam lah yang berada di dalam Allah, bukan Allah yang berada di dalam mahkluk tetapi mahkluk lah yang berada di dalam Ke Esa an Allah. Allah bersama mahkluk bersatu tapi tiada bersekutu. Allah Maha Meliputi segala sesuatu.

Wujud makhluk itu seperti wujud bayang-bayang di dalam cermin (kiasan), bukan wujud yang hakiki. Wujud yang hakiki hanya ada Tuhan Yang Maha Esa. Tiada Yang Maujud kecuali hanya Tuhan. Adanya makhluk adalah dengan karena atau jika diadakan oleh Tuhan, demikian pula sebaliknya. Jika tidak karena diadakan oleh Tuhan maka makhluk tidak pernah ada.

Karena adanya Tuhan maka segala sesuatu ada. Segala sesuatu ada dalam ke Esa an dan keberadaan Tuhan. Segala sesuatu ada karena diadakan oleh Tuhan maka pada hakikatnya Tuhanlah lah yang wujud pada segala sesuatu yang ada baik yang nyata maupun yang tersembunyi.

Allah berfirman; "Dan Dia (Allah) bersama kamu di mana saja kamu berada." (QS. Al-Hadid 4)

Tuhan dan hamba adalah Esa jua tiada dua dan berbilang-bilang, tetapi untuk sampai kepada Ke-Esa-an ini maka fana-kan diri dulu atau fanafillah. 

''Inna rabbun wal abdun wahdah'' Artinya: ''Sesungguhnya Tuhan dan hamba itu Esa''.

Wassalam.
Salam Makrifatullah.

Makrifatullah Kenal Allah

Ilmu dalam Islam yang dibawa oleh Nabi kita Shallallahu 'alaihi wassalam di bagi jadi empat jenjang; 

  1. Syari'at
  2. Tariqah 
  3. Hakikat
  4. Makrifah

Yang empat jenjang ini di bagi jadi dua;

  1. Syari'at dan Tariqah di sebut ilmu Syari'at, yaitu: ilmu dzahir yakni ilmu mengenai cara beribadah kepada Allah secara dzahir yang dsebut fiqih.
  2. Hakikat dan Makrifah di sebut ilmu Hakikat, yaitu ilmu bathin, yakni ilmu mengenai cara beribadah kepada Allah secara bathin yang disebut Tasawuf. 

Selain daripada itu ada satu lagi ilmu wajib yaitu Ilmu Tauhid, yaitu ilmu untuk mengetahui kepada siapa kita beribadah.

Orang-orang yang di maqam syari'at mengenal Allah secara luar saja (secara dzahir), dalam pandangan orang-orang syari'at; kita ada, Allah ada. Kita diadakan Allah, sedangkan Allah tiada yang mengadakan-Nya.

Tetapi orang-orang yang berada di maqam hakikat mereka mengenal Allah secara bathin, mereka washil illallah (sempurna makrifat kepada Allah), mereka mengalami berada di dalam ke Esa an Allah atau fana fi Allah, mereka yang mengalami fana dan baqa dalam pandangan mereka yang ada hanya Allah saja (Laa Maujudun illallah). Inilah Maqam Hakikat yakni maqam orang-orang yang sudah sempurna makrifatullah. Maqam ini maqamnya ahli akhirat, maqam para Nabi/Rasul, maqam Wali-wali Allah yang tertinggi. Maqam ini adalah maqamnya Insan Kamil. 

Orang yang berada di maqam ini tidak lagi bersandar kepada tauhid dzahir tetapi tauhid mereka adalah tauhid bathin karena mereka telah mengalami Allah Ta'ala. Orang yang berada di maqam hakikat tiada lagi berpegang kepada syariat yang dzahir nas atau dalil, Karena mereka sudah berdiri sendiri menurut Sirnya, dengan kata lain syariat yang berlaku bagi mereka langsung dari Allah tanpa perantara. Mereka dapat menerima firman-firman dari Allah Ta'ala; berupa wahyu atau ilham. 

Kehendak mereka tidak berlawanan dengan kehendak Allah kerena mereka telah Esa bersama Allah. Sifat Allah menjadilah sifatnya. Ia telah fana dalam Tuhan dan baqa dalam Tuhan sehingga gerak dan geriknya hanya pada Tuhan. 

Jadi di maqam ini tidak ada syari'at, tariqah, hakikat dan makrifat lagi karena hanya Tuhan semata-mata. Yang dzahir Tuhan, yang bathin pun Tuhan. Dunia Tuhan, akhirat pun Tuhan, yang nyata Tuhan, yang ghaib pun Tuhan. Awal pun Tuhan, akhir pun Tuhan. Yang nyata Tuhan, yang ghaib pun Tuhan. Semua itu Tuhan dan Tuhan itu semuanya.

Tiada yang wujud (ada) diseluruh alam mayapada ini melainkan Allah semata-mata. 

Yang wujud hanya Allah mentajallikan Dirinya melalui Nama-nama dan Sifat-sifat-Nya ke dalam setiap yang kelihatan wujud.

Wujud itu adalah hanya Tajalli Allah. Hakikat 'alam ialah Allah sendiri. Apapun yang telah tiada, apapun yang sedang ada, dan apapun yang akan ada, sesungguhnya semua itu hanyalah dari Allah. Wujud diluar dan wujud didalam tidak berbeda. Semuanya adalah Satu Diri Yang Sama yakni Allah Ta'ala.

Foto untuk menghiasi artikel

Jadi bagi yang sudah sempurna makrifatullah (kenal Allah) dalam pandangan mereka yang ada hanya Allah saja, dalam pandangan mereka tidak ada lagi yang selain Allah, Allah semuanya. Tiada wujud yang haq kecuali wujud Allah (Lamaujudun Bihaqqin Illallah).

Wassalam.
Salam Makrifatullah.

Postingan Populer

Postingan Lainnya

Mari Menemui Allah

Nabi Muhammad ( Rasulullah)   bersabda bahwa Allah berfirman: “Apabila hamba-Ku ingin menemui-Ku, Akupun ingin menemui-nya dan bila ia engga...