Jalan Bertemu Allah

Jalan bertemu Allah ialah menfanakan diri di dalam dzikir kepada Allah (dzikrullah).

Berkata Mursyidina Wa Murabbina Abuya Syeihk H. Amran Waly Al-Khalidi; "Dzikir merupakan kendaraan pesawat yang membawa kita terbang meninggalkan alam fana (Khalqiyah) dunia ini serba diri kita, menuju alam Uluhiyah.''

Untuk bertemu Allah (makrifatullah) maka seseorang mesti menempuh jalan tasawuf (sufi), dalam istilah tasawuf, jalan menuju Allah dinamakan tariqah. Yaitu jalan penyucian hati untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Tasawuf ialah jalan sufi bertemu Allah, Tasawuf jalannya adalah kesabaran dan keyakinan untuk memperoleh makrifatullah.

Tasawuf adalah Bertariqah kamu kepada guru kammil mukammil, lalu dengan Dzikrullah yang telah ditanamkan ke dalam dirimu, Allah mematikan mu dari dirimu lalu Allah menghidupkan mu bersama Nya.

Tasawuf kemuliaannya adalah Allah membuka mata hatimu sehingga kamu akan melihat Nya dengan mata hatimu.

Imam tasawuf ahlussunnah waljama'ah Al-Ghazali berkata; ''Makrifat kepada Allah tidak bisa dilakukan melalui Ilmu Kalam maupun melalui Ilmu Fiqih, akan tetapi harus melalui jalan yang ditempuh oleh para sufi ahli tasawwuf yaitu:  Bersihkan hati melalui dzikrullah untuk mencapai fana dan kasyaf.''

Pada umumnya orang awam berdzikir kepada Allah (dzikrullah) hanya untuk mendapatkan ketenangan hati. Tetapi orang tasawuf atau sufi belum mendapatkan ketenangan hati yang hakiki dalam berdzikir jika belum fanafillah, Jadi orang tasawuf atau kaum sufi berdzikir sampai fana diri kepada Allah (fanafillah).

Jalan yang mudah dan cepat untuk sampai kepada Allah ialah berguru kepada Syeikh Mursyid karena mereka adalah pewaris Nabi Rasulullah. Mursyid adalah Guru yang dapat memimpin dan membimbing perjalanan ruhani seseorang untuk sampai kepada Allah (makrifatullah).

Mursyid adalah guru pembimbing dalam tariqah, yang telah memperoleh izin dan ijazah dari guru mursyid di atasnya yang terus bersambung sampai kepada guru mursyid shahibut tariqah  yang musalsal (silsilahnya) dari Rasulullah Saw. untuk mentalqin dzikir tariqah kepada orang-orang yang datang meminta bimbingannya (murid). 

Mursyid dapat membawa murid kehadirat Allah; "Jadilah kamu bersama Allah, apabila tidak bersama Allah maka jadilah kalian bersama orang yang sudah bersama Allah, maka sesungguhnya orang itu bisa membawamu kepada Allah." (HR. Abu Daud)

Mengingat Mursyid mampu mengantarkan kita untuk ingat (berdzikir) kepada Allah; "Sebaik-baik kalian adalah orang yang ketika di ingat, maka Allah di ingat." (HR. Hakim dari Anas ra)

Mengingat Mursyid dan bersama dengannya secara dzahir batin dapat mengantarkan murid berbuat taat kepada Allah, Firman Allah: "Sesungguhnya wali-wali-Ku dari kalangan hamba-hamba-Ku dan kekasih-kekasih-Ku dari kalangan makhluk-Ku yaitu orang-orang yang diingat apabila mengingat Aku dan Aku pun sekaligus ada di sana (diingat) apabila mengingat mereka."(hadits qudsi)

Ibnu Athaillah as Sakandari berkata; “Seseorang yang bertekad untuk meraih petunjuk dan meniti jalan kebenaran hendaklah mencari seorang Syeikh (Mursyid) dari ahli tariqah, yang meninggalkan hawa nafsunya dan teguh mengabdi kepada Tuhannya. Apabila dia menemukan seorang Syeikh yang seperti itu, maka hendaklah dia menaati apa yang diperintahkannya dan menjauhi apa saja yang dilarangnya.”

Ibnu Athaillah juga berkata; “Syeikhmu bukanlah orang yang kau perhatikan perkataannya, tapi Syeikhmu adalah orang yang dari engkau mengambil sesuatu yang positif. Syeikhmu bukanlah orang yang ungkapan-ungkapannya menebakmu, tapi Syeikhmu adalah orang yang petunjuk-petunjuknya mengalir dalam dirimu. Syeikhmu bukanlah orang yang mengajakmu menuju pintu, tapi Syeikhmu adalah orang yang menghilangkan tabir antara dirimu dan dirinya. Syeikhmu bukanlah orang yang menuntunnya dengan ucapannya, tapi Syeikhmu adalah orang yang membangkitkanmu dengan kondisi spiritualnya. Syeikhmu adalah orang yang mengeluarkan dari penjara hawa nafsu dan memasukkanmu ke hadapan Tuhan Yang Maha Mulia. Syeikhmu adalah orang yang senantiasa membersihkan cermin hatimu, sehingga tampak jelas padanya cahaya-cahaya Tuhanmu. Syeikhmu adalah orang yang membangkitkanmu untuk menuju Allah, lalu engkau bangkit menuju-Nya. Dan dia terus mendampingimu hingga engkau berada di hadapan-Nya. Lalu dia menuntunmu menuju cahaya ilahiyah sambil berkata kepadamu, “Inilah engkau dan Tuhanmu.”

Ibnu Athaillah juga berkata; “Jangan engkau bergaul dengan Syeikh yang tidak dapat membangkitkanmu dengan kondisi spiritualnya dan tidak dapat menunjukkanmu menuju Allah dengan ucapan-ucapannya.”

Mursyidina Wa Murabbina Abuya Syeihk H. Amran Waly Al-Khalidi

Nabi Muhammad Rasulullah bersabda; ''Barang siapa yang tiada Syeihk Mursyid (guru) yang memimpinnya ke jalan Allah, maka syetanlah yang menjadi gurunya.''

Postingan Populer

Postingan Lainnya

Mari Menemui Allah

Nabi Muhammad ( Rasulullah)   bersabda bahwa Allah berfirman: “Apabila hamba-Ku ingin menemui-Ku, Akupun ingin menemui-nya dan bila ia engga...