Ilmu dalam Islam yang dibawa oleh Nabi kita Shallallahu 'alaihi wassalam di bagi jadi empat jenjang;
- Syari'at
- Tariqah
- Hakikat
- Makrifah
Yang empat jenjang ini di bagi jadi dua;
- Syari'at dan Tariqah di sebut ilmu Syari'at, yaitu: ilmu dzahir yakni ilmu mengenai cara beribadah kepada Allah secara dzahir yang dsebut fiqih.
- Hakikat dan Makrifah di sebut ilmu Hakikat, yaitu ilmu bathin, yakni ilmu mengenai cara beribadah kepada Allah secara bathin yang disebut Tasawuf.
Selain daripada itu ada satu lagi ilmu wajib yaitu Ilmu Tauhid, yaitu ilmu untuk mengetahui kepada siapa kita beribadah.
Orang-orang yang di maqam syari'at mengenal Allah secara luar saja (secara dzahir), dalam pandangan orang-orang syari'at; kita ada, Allah ada. Kita diadakan Allah, sedangkan Allah tiada yang mengadakan-Nya.
Tetapi orang-orang yang berada di maqam hakikat mereka mengenal Allah secara bathin, mereka washil illallah (sempurna makrifat kepada Allah), mereka mengalami berada di dalam ke Esa an Allah atau fana fi Allah, mereka yang mengalami fana dan baqa dalam pandangan mereka yang ada hanya Allah saja (Laa Maujudun illallah). Inilah Maqam Hakikat yakni maqam orang-orang yang sudah sempurna makrifatullah. Maqam ini maqamnya ahli akhirat, maqam para Nabi/Rasul, maqam Wali-wali Allah yang tertinggi. Maqam ini adalah maqamnya Insan Kamil.
Orang yang berada di maqam ini tidak lagi bersandar kepada tauhid dzahir tetapi tauhid mereka adalah tauhid bathin karena mereka telah mengalami Allah Ta'ala. Orang yang berada di maqam hakikat tiada lagi berpegang kepada syariat yang dzahir nas atau dalil, Karena mereka sudah berdiri sendiri menurut Sirnya, dengan kata lain syariat yang berlaku bagi mereka langsung dari Allah tanpa perantara. Mereka dapat menerima firman-firman dari Allah Ta'ala; berupa wahyu atau ilham.
Kehendak mereka tidak berlawanan dengan kehendak Allah kerena mereka telah Esa bersama Allah. Sifat Allah menjadilah sifatnya. Ia telah fana dalam Tuhan dan baqa dalam Tuhan sehingga gerak dan geriknya hanya pada Tuhan.
Jadi di maqam ini tidak ada syari'at, tariqah, hakikat dan makrifat lagi karena hanya Tuhan semata-mata. Yang dzahir Tuhan, yang bathin pun Tuhan. Dunia Tuhan, akhirat pun Tuhan, yang nyata Tuhan, yang ghaib pun Tuhan. Awal pun Tuhan, akhir pun Tuhan. Yang nyata Tuhan, yang ghaib pun Tuhan. Semua itu Tuhan dan Tuhan itu semuanya.
![]() |
Foto untuk menghiasi artikel |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Selamat datang di web blog saya, silakan beri sebuah komentar anda sebagai tanda kehadiran atau komentar yang sesuai artikel, yang tentunya komentar sopan dan santun yang sesuai isi artikelnya"