Allah Yang Maha Kekal (Al-Baqi)

Allah disebut Al-Baqi 

Al-Baqi artinya Yang Maha Kekal, Yang tetap sama selamanya karena tiada berubah. tiada berawal dan tiada berakhir; tiada terikat oleh waktu. 

Tuhan Maha Kekal Karena Dia selalu tetap dan tidak pernah berubah selamanya. Baik ketika Tuhan masih bersendiri yaitu sebelum menciptakan 'alam (mahkluk) maupun setelah menciptakan 'alam (mahkluk), Dia (Tuhan) tetap kekal tidak pernah berubah selamanya. 

Dalam Al-Qur'an disebutkan:

“Dan tetap Kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (QS. ar-Rahman: 27).

Sifat Kekal pada Allah adalah sifat yang mencabut atau menolak adanya perubahan pada diri Allah. 

Pada hakikatnya Tuhan bukan Dzat dan tiada pula ber-Nama

Adapun Tuhan menyebut Diri-Nya Dzat yang bernama Allah itu karena Tuhan telah menyatakan Diri-Nya dengan menjadikan atau menciptakan 'alam (mahkluk/ciptaan). 

'Alam (mahkluk/ciptaan) dijadikan oleh Tuhan sebagai wadah kenyataan Diri-Nya, Tuhan menciptakan mahkluk itu wujud (ada) dalam ke Esa an Nya, Maksudnya Tuhan telah menciptakan mahkluk yang wujud (ada) di dalam Keberadaan-Nya. Sehingga mahkluk tidak terpisah dari Tuhan yang telah menjadikan dirinya.

Mahkluk (ciptaan) itu wujud (ada) di dalam ke Esa an dan Keberadaan-Nya, sehingga keberadaan mahkluk (ciptaan) itu tidak terpisah dan tidak pula bersatu dengan Tuhan. 

Begitulah Tuhan menjadikan mahkluk (ciptaan) itu wujud (ada) di dalam ke Esa an dan Keberadaan-Nya.

Dzat adalah wujud (ada), karena telah wujud (ada) Dzat lah disebut.

Karena Tuhan telah menyatakan atau membuktikan ke Esa an dan keberadaan-Nya dengan menjadikan mahkluk yang wujud (ada) di dalam Ke Esa an dan keberadaan-Nya, maka Tuhan menyebut Diri-Nya Dzat bernama Allah di dalam Ke Esa an dan Keberadaan-Nya bersama mahkluk (ciptaan). 

Dzat artinya sesuatu yaitu yang dapat diketahui oleh akal akan adanya ia. Pada hakikatnya Tuhan tidak dapat diketahui (terjangkau) oleh akal atau pada hakikatnya Tuhan bukan Dzat tetapi pencipta segala dzat, Tuhan bukan sesuatu, Tuhan tidak dapat di apa siapakan, Dia tiada berbentuk, Dia tiada bertempat, Dia tidak dapat terpikirkan, Dia tidak dapat diduga, tidak dapat dibayang-bayangkan, tidak dapat dirupa-rupakan, tidak dapat digambar-gambarkan oleh akal pikiran. Tuhan itu tidak semisal dengan sesuatu dan tidak bisa dimisalkan dengan sesuatu. Tuhan itu tidak seumpama dengan sesuatu dan tidak bisa diumpamakan dengan sesuatu. Singkatnya Tuhan itu tidak ada yang seperti Dia, Dia hanya ada satu-satunya (Esa). 

Inilah yang disebut di dalam Al-Quran "Laisa Kamitslihi Syaiun". Artinya: "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia (Allah) ......" [ As-Syura 42 : 11 ]

Jadi walaupun Tuhan menyebut Diri-Nya Dzat bernama Allah namun pada hakikatnya Tuhan tetap tidak pernah berubah selamanya karena pada hakikatnya Tuhan bukan Dzat dan tiada pula ber-Nama. 

Allah itu Al-Baqi yang tidak mengalami kelahiran, tidak mengalami penuaan, tidak mengalami kematian. Allah itu tidak sama seperti ciptaannya itulah kesempurnaan Allah. Dia ada bukan karena hasil dari dilahirkan, Dia tidak mengalami tua atau layu, Dia tidak mengalami mati atau gugur. Allah Maha Sempurna dan Kesempurnaan itu hanya milik Allah. 

Allah ialah Al-Baqi yang selalu tetap dan tidak pernah berubah selamanya;
  • Allah tidak pernah berubah menjadi malaikat,
  • Allah tidak pernah berubah menjadi manusia, 
  • Allah tidak pernah berubah menjadi burung, 
  • Allah tidak pernah berubah menjadi domba, 
  • Allah tidak pernah berubah menjadi batu,
  • Allah juga tidak pernah jelma-menjelma. 
Yang berubah-ubah itu bukan Allah, yang berubah-ubah itulah 'alam (mahkluk) yaitu ciptaan Allah.

Wassalam semoga bermanfaat!

Iklan Baju Koko Haibah

Postingan Populer

Postingan Lainnya

Mari Menemui Allah

Nabi Muhammad ( Rasulullah)   bersabda bahwa Allah berfirman: “Apabila hamba-Ku ingin menemui-Ku, Akupun ingin menemui-nya dan bila ia engga...