Pencipta Dan Ciptaan

Pencipta dalam bahasa arab disebut khalik (خالق) yaitu Tuhan Yang Maha Esa yakni Allah SWT. Adapun ciptaan dalam bahasa arab disebut mahkluk (مخلوق) yakni 'alam. Pengertian 'alam disini ialah seluruh ciptaan Tuhan. Jadi Allah (Tuhan) itu ialah yang selain daripada 'alam.

Allah itu Pencipta bersifat Qadim, Adapun Mahkluk yakni 'alam bersifat Muhaddas.

Antara Qadim & Muhaddas:
👉Qadim maksudnya: "kekal (tidak mati atau rusak / binasa)" yaitu Allah.
👉Dan Muhaddas maksudnya: "baharu (fana, bisa mati atau rusak / binasa)" yaitu sekalian makhluk atau sekalian 'alam.

Perbedaan antara Qadim dan Muhaddas menurut ilmu Tauhid

👉Qadim itu tidak berawal, tidak berakhir, sedia ada, tiada berbentuk (tidak bisa diukur), tiada bertempat (tiada dikiri atau kanan, tiada dimuka atau belakang, tiada diatas atau bawah dan tiada bermasa yaitu tidak diliputi oleh waktu atau tidak terbatasi oleh waktu. (Qadim itu tiada bermasa, Arti masa disini ialah jangka waktu tertentu yang ada permulaan dan batasnya)

Yang Qadim itu Allah, di dalam Al-Qur'an disebutkan:

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hadiid : 3)

Yang Awal artinya kedahuluan-Nya dan yang Akhir artinya keabadian-Nya.

Qadim itu tidak bisa dipikir-pikir, tidak bisa dirasa-rasa, tidak bisa dibayang-bayang. Qadim itu tidak ada seumpama atau tidak dapat diumpamakan.

Seperti juga disebutkan di dalam Al-Qur'an:

Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, (Q.S. Asy-Syura : 11)

Jadi Allah itu tidak ada yang seperti Dia.

👉Muhaddas itu berawal (dari tiada menjadi ada), berakhir (akan mati / binasa), berbentuk (berukuran), bertempat (ada kiri ada kanan ada muka ada belakang ada atas juga ada bawah, juga ada utara - selatan, timur - barat), bermasa yaitu diliputi oleh waktu atau terbatasi oleh waktu.

Muhaddas itu bisa dipikir-pikir, bisa dirasa-rasa dan bisa dibayang-bayang.
Muhaddas itu ciptaan Allah yaitu sekalian makhluk atau sekalian 'alam.

Affandi W
Foto Afandi WDN

👉Muhaddas itu Ada "yang nyata" seperti batu, pohon, manusia, kucing dll. Dan ada juga "yang maya" seperti malaikat, jin, angan / mimpi, surga dan neraka dll. 
👉Sementara Qadim itu bukan "yang nyata" dan bukan "yang maya".

Sekian.
Tdd. Oom Aja.

Iklan Sarung Santri

Allah Yang Maha Sempurna

Allah SWT. adalah Tuhan Yang Maha Esa, lagi Yang Maha Sempurna. 


Allah adalah Dzat yang pasti ada karena Dia lah yang bersifat mutlak ada, Allah Dzat wajibul wujud dan Azali, Dia tidak terlahir karena Dia bukan tercipta.

(QS. Al-Hadiid ayat 3):

هُوَ الأوَّلُ وَالآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Dialah yang Awal karena tiada sesuatu sebelum-Dia, Dia tanpa ibu bapak, tanpa moyang atau leluhur, tanpa ada yang mengendalikan Dia. dan Dialah yang Akhir karena tiada sesuatu setelah-Dia walaupun yang lain telah mati atau musnah namun Dia tetap ada kekal selamanya. dan Dialah Yang Zhahir karena tiada sesuatu di atas-Dia dan Dialah yang Bathin karena tiada sesuatupun yang lebih dekat dari-Dia.

(QS. Al-An'am Ayat 103):

لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ

Artinya: ''Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dialah Yang Maha halus, Maha teliti.''

Dia Maha Gaib karena Dia tak dapat diamati, Dia berada di mana-mana karena Dia meliputi segalanya,

(QS. Ar- Rahman ayat 26-27):

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (٢٦)وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (٢٧

Artinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”

Dia Senantiasa kekal-abadi tidak pernah berubah. Dia selalu suci murni karena Dia tidak bergerak.

(QS. Asy-Syura ayat 11):

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Allah suci dari segala bentuk karena Dia tanpa bentuk, tanpa tubuh fisik, tidak dapat diukur karena Dia tak terbatas, Dia tidak terjelma atau menjelma karena Dia kekal lagi maha sempurna (tidak butuh perubahan pada Dzat-Nya). Dia tidak dapat diumpamakan karena tiada sesuatu yang seperti Dia.

Dia Maha Suci tidak dapat dikotori karena Dia tidak pernah bernoda. Tidak ada yang melihatnya diatas, disamping, atau diantara keduanya. Dia jauh melampaui segala sesuatu. Tidak ada cara untuk menggambarkannya, bahkan tidak ada tanda-Nya yang dengannya Dia dapat disimpulkan.

Wassalam.

Iklan Sarung


Postingan Populer

Postingan Lainnya

Mari Menemui Allah

Nabi Muhammad ( Rasulullah)   bersabda bahwa Allah berfirman: “Apabila hamba-Ku ingin menemui-Ku, Akupun ingin menemui-nya dan bila ia engga...