Mahkluk Itu Hanya Menjadi Bekas Atau Tempat Penzahiran Ketuhanan

Firman Allah :

"TIAP-TIAP SESUATU AKAN BINASA, KECUALI DZAT-NYA, BAGINYA HUKUM ITU DAN KEPADANYA KAMU DIKEMBALIKAN."

DIA menyatakan DIRINYA melalui 4 pasal yang dizahirkan pada :

1. USUL (DZAT)

2. ASAL (SIFAT)

3. NAMA (ASMA)

4. PERBUATAN (AF'AL)

Yang menjadi empat jalan :

1. SYARIAT

2. THARIKAT

3. HAKIKAT

4. MA'RIFAT

Martabatnya :

1. SYARIAT itu AF'AL ALLAH

2. THARIKAT itu ASMA ALLAH

3. HAKIKAT itu SIFAT ALLAH

4. MA'RIFAT itu DZAT ALLAH

Alamnya :

1. Alam Syariat = Alam Nasut

2. Alam Tharikat = Alam Malakut

3. Alam Hakikat = Alam Jabarut

4. Alam Ma'rifat = Alam Lahut

Menjadi ;

1. Syariat jadi Tubuh

2. Tharikat jadi Hati

3. Hakikat jadi Ruh atau Nyawa

4. Ma'rifat jadi Sirr Rahasia.

Penjelasannya adalah :

1.DZAT = Wujud Dzat yaitu wujud yang HAQ pada Dzat Allah dipahami dengan Rabbul Izzati yaitu wujud yang sebenar-benarnya melekat pada Dzat Allah, yang menjadi Rahasia (SIRR), merupakan sesuatu yang tidak bisa di ucapkan tapi secara nyata bisa dirasakan, seperti rasa manis pada gula, rasa masin pada garam, hanya bisa dirasakan tanpa bisa dikatakan.

2.SIFAT = Wujud Sifat yaitu wujud yang melekat pada sifat dzat dipahami dengan sifat Allah yaitu terhimpunNya sekalian sifat dari segala sifat, yang dirangkum oleh para wali menjadi sifat 20, wujud sifat ini dinamakan juga Nur Muhammad, yang merupakan Ruh atau NYAWA pada diri.

3.ASMA = Wujud Asma yaitu wujud yang melekat pada nama dzat yakni terhimpunnya sekalian nama dari segala nama, yang diringkas menjadi asmaul husna 99 nama 1 rahasia, wujud ini dinamakan juga wujud iman, merupakan HATI pada diri tempat keyakinan yang menjadi iman kepada Allah sebagai cermin setiap makhluk yang memahami tentang dzat Allah.

4.AF'AL = Wujud Af'al yaitu wujud yang melekat pada perbuatan dzat dipahami dengan kelakuan Allah dalam Qudrat IradatNya, yaitu wujud yang keberadaanNya disebabkan oleh suatu sebab sehingga tidak terjadi dengan sendirinya, wujud ini dinamakan juga wujud adam, merupakan tubuh pada diri.

Sehingga pemahaman tentang wujud Allah ini adalah :

1. DZAT ALLAH jadi RAHASIA pada DIRI.

2. SIFAT ALLAH jadi NYAWA atau NUR MUHAMMAD atau RUH pada DIRI.

3. ASMA ALLAH jadi HATI atau IMAN pada DIRI.

4. AF'AL ALLAH jadi TUBUH pada DIRI.

-Tugas SIRR adalah merasakan.

-Tugas RUH adalah menghidupkan.

-Tugas HATI adalah mengakui.

-Tugas WUJUD adalah memperlihatkan AF'AL-NYA.

-Tugas AKAL adalah berfikir.

-Tugas NAFSU adalah berkeinginan.

-Jadi bukan Dzat melainkan RAHASIA pada DIRIKU.

-Bukan SIFAT melainkan NUR MUHAMMAD atau NYAWA menjadi RUH pada DIRIKU.

-Bukan ASMA melainkan HATI atau KEYAKINAN menjadi IMAN pada DIRIKU.

-Bukan AF'AL melainkan BATANG TUBUH pada DIRIKU.

Inilah yang sebenarnya MANUNGGALNYA SANG DIRI dengan TUHAN Yang Maha Esa, WUJUD MANUNGGALING KAWULA GUSTI atau yang dimaksud WAHDATUL WUJUD yang berada pada SANG DIRI meliputi DZAT SIFAT AF'AL dan ASMA, tiada jarak antara HAMBA dan TUHAN.


Semoga bermanfaat...

Wassalam.


Pentingnya Bermakrifatullah

Mempelajari makrifatullah jika disederhanakan adalah untuk mengenal kepada Tuhan (Yang Maha Esa-Tunggal-Ahad) agar menjadi manusia cerdas didalam berfikir, berakal, juga cerdas secara spiritual...

Agar sebodoh-bodohnya manusia dapat mengetahui dan membedakan mana Tuhan Yang Maha Esa dan mana yang disebut mahluk atau manusia...

Bisa membedakan mana yang disebut manusia dan mana yang dikatakan patung...

Bisa membedakan mana yang disebut Tuhan Yang Maha Esa dan mana yang disebut ruh qudus atau ruh suci...

Bisa membedakan mana yang disebut Tuhan Yang Maha Esa dan yang mana yang disebut Nama-Nama Tuhan Yang Maha Esa (Asmaa-Nya)

Agar kiranya bisa mebedakan mana Tuhan Yang Maha Esa sebagai "HAKIKAT AKU" dan mana yang dikatakan sebagai Aku sebagai Hamba (Abduhu).

Insan yang tidak memahami uraian yang dijabarkan diatas mereka itulah yang dikatakan didalam Surah Al-Araaf 179 seperti "Binatang ternak" bahkan lebih sesat lagi.

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari Jin dan Manusia, mereka mempunyai hati tapi tidak dipergunakannnya untuk memahami Ayat-ayat Allah, dan mereka mempunyai mata tapi tidak dipergunakan nya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tapi tidak dipergunakannya untuk me dengar ayat-ayat Allah. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai"

Pemahaman tentang "Nur Muhammad" adalah dasar didalam ilmu Makrifatullah dan wajib difahami oleh setiap insan. Jika belum faham hakikat Nur Muhammad pastilah tidak akan sampai kepada pengenalan "Diri Yang Sebenarnya" dan pada pemahaman yang lebih mendalam lagi pasti kebanyakan orang akan mengatakan "Sesat dan Menyesatkan"

Barang siapa yang mengenal awal nya, niscya ia mengenal akhir nya. Karena awal dan akhir berada pada titik yang sama.


Semoga bermanfaat...
Wassalam.


Postingan Populer

Postingan Lainnya

Mari Menemui Allah

Nabi Muhammad ( Rasulullah)   bersabda bahwa Allah berfirman: “Apabila hamba-Ku ingin menemui-Ku, Akupun ingin menemui-nya dan bila ia engga...